Pemberdayaan perempuan jadi isu penting dalam pembangunan masyarakat. Di Indonesia, masih banyak perempuan yang menghadapi tantangan dalam hal kesetaraan dan kesempatan yang sama di berbagai aspek kehidupan.
Seminar Anindita Nawasena yang diselenggarakan oleh mahasiswa baru Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Malang sukses didatangi 50 audiens. Dengan menggandeng komunitas Republik Gubuk, untuk merampungkan tugas akhir mereka dalam mata kuliah Pendidikan Pancasila yang bertujuan untuk “Menciptakan Wanita Tangguh untuk Masa Depan Gemilang” sesuai dengan tema yang mereka ciptakan.
Acara ini diadakan di SMK Ahmad Yani Jabung pada 14/12/24 dengan mengundang bapak Kecamatan Jabung dan dua Duta Ekowisata Indonesia 2024 sebagai pembawa materi mereka.
Lantas kenapa pemberdayaan pada perempuan sangat penting?
Pemberdayaan perempuan muda, khususnya para siswa kelas 12 yang tengah bersiap menghadapi masa depan setelah lulus sekolah, menjadi salah satu hal yang mendesak untuk dilakukan.
Langkah ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk membekali mereka dengan kepercayaan diri, keterampilan, dan inspirasi yang akan membantu mereka meraih kesuksesan di masa depan.
Komunitas Republik Gubuk, yang sebagian besar penggeraknya adalah laki-laki dengan beragam latar belakang, memiliki komitmen kuat untuk mendukung perubahan sosial yang positif.
Melalui kolaborasi ini, mereka menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan bukan hanya tanggung jawab perempuan itu sendiri, tetapi juga memerlukan kontribusi dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk laki-laki.
Selain itu, kolaborasi ini juga bertujuan menunjukkan bahwa, perubahan positif dapat dilakukan oleh siapa saja, tanpa perlu memandang latar belakang dan jenis kelamin, selama memiliki tekad dan tujuan yang jelas.
Seperti telah yang disampaikan oleh Fachrul Alamsyah, sang penggagas Republik Gubuk.
“karena setiap orang adalah guru, setiap peristiwa adalah ilmu, dan setiap perjumpaan adalah rindu”