Kampus Merdeka di Republik Gubuk

Kampus Merdeka ..

Apa sih Kampus Merdeka itu ??

Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang memberikan kesempaatan bagi mahasiswa/i untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karier masa depan.

Penanaman Pohon di Gunung Tanggung

Republik Gubuk menjadi salah satu tuan rumah penerimaan Mahasiswa Kampus Merdeka yang berada di Universitas Islam Negeri Malang. Republik Gubuk dipilih menjadi salah satu tujuan karena pergerakan sosialnya yang tinggi, dengan pertama kali datang ke Gubuk bercerita mengenai Gubuk tidak disangka mereka tertarik untuk membuat sebuah program kolaborasi bersama Republik Gubuk. Kali ini program Kampus Merdeka yang di isi oleh mahasiswa dari Kalimantan, Sumatra, NTT, NTB dan Sulawesi ini memilih konsep literasi budaya dan lingkungan. Mereka yang berjumlah 38 Mahasiswa itu membuat 4 program yang akan dilaksanakan selama 3 hari, yang pertama renovasi Gubuk, kedua Mengajar ke Sekolah ,Ketiga Pentas Budaya dan terkahir adalah penghijauan lereng yang rawan longsor. 

Progam Mengajar dari Kampus Merdeka 

Ruang Gubuk Baca Kalpataru
Dengan 4 program itu yang dilakukan selama 4 hari 3 malam dirasa sangatlah kurang, akhirnya pendamping dari Republik Gubuk yang di bina oleh Gus Irul mengumpulkan beberapa orang Gubuk untuk menjadi pendamping kampus merdeka yang di tempatkan di Dusun Bendrong ini, di antaranya ada Wondo, Choiri, Kirom, Roni, Ayu, dan Yakin. Mereka dijadikan 1 team untuk mendampingi kegiatan mereka selama 4 hari 3 malam.
Pentas Budaya Tari Topeng
Sesi Foto Mahasiswa Kampus Merdeka

Karena di rasa kegiatan mereka kurang akhirnya dari team pendamping memberikan program tambahan diantaranya ada : Membuat Topeng Burtas, Menanam Pohon, Sambang Kampung, Jangong Maton serta kunjungan ke home industry di sekitar kampung. Dengan ditambahnya program tersebut membuat Mahasiswa merasa senang karena tidak ada waktu untuk bersantai, karena pada dasarnya semua harus mengenal semua harus berserawung kepada penduduk sekitar.

Penanaman Pohon

Peresmian Gubuk Baca Kalpataru
Penyambutan di lakukan seperti upacara adat yang dimana di sambut atau di wakali oleh Jogowono Alas Bendrong yang diwakili oleh Pak Nanang, dan Pak Yasin. Dengan kedatangan mereka disambut dengan senang hati karena mereka adalah tamu-tamu yang bisa dikatakan jauh sekali. 

Penyematan ini dilakukan dengan pengalungan "Encik" yaitu yang memberikan simbol-simbol dan makna tersendiri. Dimana Kalung Encik ini terbuat dari ranting bambu dengan 2 lubang yang melambangkan "ketika kita mendengar/mendapatkan ilmu dari orang lain makan kita juga harus memberikan ilmu kepada orang lain juga" ada juga Tali Merah Putih " Melambangkan Keberanian dan Kesucian" dan terkahir Kain Kafan "yang melambangkan sebagai pengingat bahwa kelak kita meninggal akan dibungkus dengan kain putih". Dengan adanya penyematan ini mereka sangat menghormati adat dan tradisi di Dusun Bendrong salah satu dusun yang masih menjaga adat dan tradisi leluhur.

Hari pertama selesai dari kedatangan dan penyematan mahasiswa diminta untuk sambang kampung sekitar di bagi menjadi beberapa kelompok untuk keliling kampung agar berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Ada yang belajar memeras Sapi perah dan juga ada yang belajar membuat rokok dsri daun Mbote. 

Penampilan Tari Topeng
Hari kedua dimana pagi hari seusai sarapan pagi semua mahasiswa dan beberapa pendamping dari Gubuk menanam pohon kopi di Alas Bendrong, program ini di buat oleh pendamping Gubuk, alasan memilih program ini dikarenakan Alas Bendrong beberapa hari sebelumnya mengalami Longsor di 3 titik yang mengaku banyak pohon yang ikut timbang dan rusak oleh sebab itu Pendamping Gubuk mengajak mereka semua untuk menanam pohon kembali di alas Bendrong. Setelah pulang dari alas Bendrong beberapa teman masih ada yang melanjutkan kembuat topeng Bubur Kertas yang di Pandu oleh Wondo, dengan bahan-bahan yang sudah disediakan banyak yang belajar dan membuatnya dengan senang, bercanda tertawa serta mengenalkan karakter-karakter pada topeng tersebut. 

Malam ke 2 setelah menjalankan kegiatan seharian malam sebelum tidur ada jagong maton, yakni memperkenalkan Dusun Bendrong itu seperti apa di Moderator i oleh Gus Irul sendiri dan Narasumber nya adalah Pak Slamet tokoh dusun Bendrong. Setelah lama berbicara mengenai bendrong agar sedikit berbeda dengan acara lainya disini di selingi dengan musik akustik yang di bawakan oleh Choiri, dengan gaya bahasa yang di ucapkan gus irul selalu di sambungkan dengan lagu-lagu masa kini, pertama Neo Letto Ruang Rindu, kedua Zona Nyaman nah yang ketiga ini berbeda dimana Gus Irul bercerita mengenai mahasiswa yang telah 2 bulan tidak pulang tidak bertemu dengan keluarga di rumah sangatlah rindu dengan keluarga, akan tetapi yang banyak adalah mahasiswi biasanya seorang anak perempuan lebih dekat dengan bapaknya, akhir nya Choiri menyanyikan lagu Ikhsan Skuter berjudul Bapak, tak di sangka dengan petikan gitar akustik membawa mereka ke suasana yang benar-benar kangen dengan Bapaknya, hampir semua mahasiwa menangis dengan lagu yang dibawakan oleh Choiri.

Hari ketiga di pagi hari mengawali aktifitas dengan Mengajar di Sekolah Dasar Negeri 2 Argosari dan beberapa membuat topeng dsri Bubur Kertas dan yang laki-laki merenovasi Gubuk Baca Kalpataru, dan setelah dzuhur dilanjut persiapan pentas budaya, péntas ini memperkenalkan Budaya-budaya dari tempat mereka dan juga dari Jabung sendiri. Dengan Konsep sederhana malam terkahir menjadi malam yang spesial bagi mereka dimana mereka ikut membuat serial drama bersama adek-adek dusun Bendrong untuk memeriahkan acara tsb, dibuka dengan Persemian Gubuk Baca Kalpataru, Tari Simo Barong, Drama, Tari Sufi, Tari Topeng Jabung dan terakhir membacakan Kesan-kesan dari Mahasiswa Kampus Merdeka. Malam menjadi meriah seketika itu karena didatangi banyak oleh warga sekitar yang antusia untuk melihat pertunjukan dari teman-teman dan adek-adek dusun Bendrong. 

Hari ke 4, hari terakhir mereka akan kembali ke Kampus Unisma kare program yang mereka buat telah dilaksanakan, dengan ini Kami dari Republik, Warga Bendrong, dan Mahasiswa Kampus'Merdeka harus berpisah untuk waktu yang sekian lama, karena seminggu lagi mereka harus kembali ke daerahnya masing-masing.


Penulis : Dasikin S.Ag

Editor   : Wicak Sono

Sesi Penyerahan Potongan Tumpeng
dari Pembina Kampus Merdeka ke Presiden Gubuk












DONASI BUKU : Bila kamu ingin mendonasikan buku, jenis buku yang diperlukan oleh Republik Gubuk adalah : Buku cerita anak usia 5-13 tahun Jenis buku : cerita rakyat, dongeng, fabel, buku petualangan seperti komik Tintin, majalah anak, ensiklopedia untuk anak.
Tedbree Logo
Admin RG Biasanya membalas dengan cepat
Halo Bani Gubuk, Ada yang bisa kami bantu? ...
Kirim