Sejarah Gubuk Baca Klono, gubuk baca yang paling muda dari pada gubuk yang lainnya. Gubuk Baca yang berdiri pada tanggal 22 Juli 2018 ini lahir karena salah satu pemuda sekitar Gubuk yang miris melihat kondisi anak-anak lingkungan setempat yang sangat tidak baik dari perilaku, karakter, serta mirisnya melihat kondisi anak-anak disana yang kurang mendapatkan perhatian dari keluarganya.
Selain itu pemuda ini juga miris melihat perilaku salah satu anak yang ada disana yang sama sekali tidak ada tata krama serta sopan santun, hal tersebut terjadi karena anak tersebut mengalami masalah internal didalam keluarganya. Melihat kondisi lingkungan yang seperti itu pemuda gubuk ini mempunyai inisiatif untuk membuat perubahan pada anak-anak sekitar gubuk untuk menjadi lebih baik sedikit demi sedikit. Dan akhirnya melalui Gubuk Baca Klono ini menjadi pintu gerbang pemuda pengurus gubuk untuk membuat sebuah perubahan. Gubuk klono ini juga sangat mementingkan nilai kekeluargaan serta kebersamaan antar anak-anak dan pemuda-pemuda.
Nama Gubuk ini sebelumnya bukan Gubuk Baca Klono akan tetapi GPM (Gang Pasar Mantren), akan tetapi nama tersebut diganti dengan Gubuk Baca Klono karena dirasa kurag cocok. Nama Klono sendiri diambil dari nama sebuah topeng yang topeng tersebut disebut dengan Klono. Untuk saat ini tujuan utama dari pengurus Gubuk Baca Klono adalah membangan karakter yang baik untuk adik-adik yang di didiknya.
Gubuk baca Klono juga mempunyai kegiatan rutin seperti halnya pada gubuk gubuk yang lainnya. Kegiatannya meliputi bimbel adapun kegiatan yang lainnya diantaranya melestarikan tarian tradisional seperti tarian Gunung sari, Bapang, Grebeng Sebrang, Dewi Sekar Taji, Panji dan belajar pencak silat. Untuk kegiatan yang teri menari ini pengurus dari Gubuk Baca Klono bekerja sama dengan karangtaruna setempat.
-----------------------------------
Pengurus Gubuk Baca
Profil pengurus gubuk
Nama : Faris Dwi Setiawan
Tempat dan Tanggal lahir :
Malang, 2 April 1997
Alamat : Jl Ahmad Yani
Pendidikan : SMA no 10 Kemantren jabung